29 Januari 2010

RESET CANON MP145/MP160

ERROR CODE DAN RESET CANON MP145, MP160

ERROR CODE CANON MP145/MP160 :

E2-2 = tidak ada kertas (ASF)
E3-3 = Paper jam
E4 = tidak ada tinta/cartridge
E5-5 = ink cartridges tidak terpasang atau cartirdge yang terpasang salah (tidak compatibel)
E8 = absorber full, atau platen waste ink absorber full mita direset
E9 = hubungan ke digital camera / video camera tidak support
E14 = Ink cartridges whose destination are wrong
E15 = Ink cartridge tidak terpasang E16 - Ink remaining is unknown
E16 -E19 = masalah pada scan head alignment sheet
E22 = Carriage error
E23 = Paper feed error
E24 = Purge unit error (bagian pompa cleaning head)
E25 = ASF(cam) sensor error
E26 = Internal temperature rise error
E27 = ink absorber full or platen waste ink absorber full > reset dengan toolsnya
E28 = Ink cartridge temperature rise error -
E29 = EEPROM error
E33 = Paper feed position error
E35 15 = USB Host VBUD overcurrent error - USB
E37 17 = motor driver tidak normal
E40 20 = hardware lain error
E42 22 = Scanner error

CARA MERESET WASTE INK COUNTER CANON MP160/MP145
Sebelum mereset lihat dulu pesan error yang terdapat pada lcd printer anda :
cara dibawah ini digunakan untuk memperbaiki printer yang mempunyai pesan ERROR E27

1. Matikan printer(pastikan kabel power masih terpasang), tekan dan tahan tombol STOP/RESET kemudian tekan dan tahan tombol ON/OFF dan lepas STOP/RESET,
kemudian tekan tombol STOP/RESET 2x
2. Lepaskan kedua tombol, sekarang printer dalam posisi SERVICE MODE (pada LCD printer muncul angka"0")
3. Setelah lampu on/off berwarna hijau, silahkan tekan tombol STOP/RESET sesuai dengan petunjuk berikut:
di tekan 1x = lampu Orange nyala >untuk Service pattern print
di tekan 2x = lampu Hijau nyala >untuk EEPROM print
di tekan 3x = lampu Orange nyala >untuk EEPROM reset
di tekan 4x = Lampu Hijau Nyala >untuk Waste ink counter reset
4. Matikan printer dan cabut kabel POWER.
5. Hidupkan kembali printer anda

20 Januari 2010

Cara Bikin Pemancar Radio AM Sederhana



Pemancar Radio Sederhana - Setelah sempat kita bahas penerima radio AM sederhana kurang lengkap rasanya kalau tidak dilengkapi dengan Rangkaian transmitter / pemancar AM sederhana. Ya dengan alat ini kita bisa bertindak selayaknya penyiar radio sungguhan, bagaimana cara membuat nya??

Alat alat yang dibutuhkan ialah :
1. Satu buah Kristal Oscilator 1Mhz ( Rp 25.000,00 )
2. Sebuah Trafo Audio 1000 Ohm ke 8 Ohm ( kalau tidak ada gunakan trafo IT 191 ) ( Rp 3000,00 )
3. Satu buah PCB bolong bolong biasa ( Rp Lupa )
4. Satu buah jek audio ( Phone Plug ) ( Rp Lupa )
5. Satu buah tempat / sarung baterai 9 V
6. Satu buah Baterai 9 V
7. Kabel bercapit buaya ( salah satu sisinya saja )
8. Kabel / apapun yang bisa jadi antenna / antenna juga gak apa apa ^^
9. Sedikit keahlian solder menyolder

Review Part :

Oscillator
Komponen yang bernama oscillator ini merupakan komponen utama dari alat yang akan kita buat. Bila ke dua kaki nya terhubung dengan sumber tegangan maka pada kaki yang satunya lagi akan terbangkit kan tegangan dari 0 Volt menuju 5Volt lalu ke 0 volt lagi dan begitu seterusnya sesuai dengan frekuensi yang tertera pada badan oscillator, di alat kita tertulis 1.000Mhz ( 1 mega hertz ) maka akan terjadi naik dan turunnya tegangan tersebut sebanyak 1.000.000 kali perdetiknya, Dalam dunia pertelekomunikasian sinyal inilah yang disebut dengan Sinyal Carrier.

Oscillator sendiri memiliki bentuk seperti kotak besi yang ke tiga sudutnya Tidak Runcing dan runcing pada salah satu sudut yang lain. Sudut yang runcing menandakan posisi dari kaki oscillator yang tidak terpakai. ( Dibuat seperti itu agar mudah memegangnya pada saat akan menyolder ).

Trafo Audio 1000 Ohm ke 8 Ohm

Komponen yang satu ini tidak kalah pentingnya dengan oscillator, bila oscillator berperan dalam menghasilkan sinyal carrier maka trafo audio ini juga berfungsi sebagai Modulator dengan cara menyesuaikan amplitudo dari sinyal informasi dan menumpangkannya ke sinyal carrier.

Skema Rangkaian AM Radio transmitter ( Pemancar Radio AM )




SANGAT SEDERHANA Pemancar AM ini BUKAN????? Berikut ini adalah gambar rangkaian yang sudah jadi :




Cara membuat Pemancar Radio AM ini :

1. Bila trafo yang anda beli benar maka pada salah satu sisinya akan menjulur 3 kawat tembaga dan pada sisi yang satunya hanya akan ada 2 kawat tembaga. Sisi dengan 3 kawat menjulur adalah sisi yang memiliki hambatan tinggi yaitu 1000 Ohm sedangkan sisi dengan 2 kawat menjulur adalah sisi yang berhambatan rendah 8 Ohm.




Jika di indonesia tidak ada kabel menjulur dari trafo, yang di isolasikan dengan isolator berwarna-warni seperti barang diatas. Tetapi untuk lebih mudah menjelaskan cara pembuatan, posisikan trafo anda seperti pada gambar dan anggap kabel tembaga pojok kiri atas adalah kabel warna hijau seperti pada gambar, begitu pula pada kabel tembaga pada pojok kiri bawah kita anggap kabel biru seperti pada gambar. ( Posisi 3 kabel menghadap ke arah kiri dan 2 kabel menghadap ke arah kanan )

2. Pasang Trafo audio tersebut pada PCB anda ( Lem atau apapun terserah ) dengan sisi hambatan tinggi menghadap ke luar ( lihat gambar ). lalu solderlah kabel warna hijau dan biru pada jek audio seperti pada gambar dibawah ini : ( jangan lupa untuk menutup kembali jek audionya bila sudah tersolder )




3.  Hubungkan kabel merah trafo dengan positif  baterai lalu kabel putih trafo dengan kaki oscillator sudut kiri atas. ( sesuai kesepakatan sudut yang runcing kita letakkan sebagai sudut kiri bawah ) ( Mau disolder atau tidak terserah saudara, saran saya disolder saja pada papan PCB supaya lebih kokoh )

4. Hubungkan negatif baterai dengan kaki oscillator sudut kanan bawah dan pada titik pertemuan itu hubungkan pula dengan satu kabel yang ber-capit buaya pada salah ujung nya. ( kabel bercapit hijau pada gambar ).

5. Hubungkan Kaki Oscillator sudut kanan atas dengan kabel bercapit buaya ( capit kuning pada gambar )

6. Terahir, Hubungkan capit kuning dengan antenna dan capit hijau dengan grounding yang bagus ( Ex: Tubuh anda ). Viola!! Alat anda siap beroperasi!!!

Cara Menggunakannya?????
Cukup mudah, sambungkan jek audio kita dengan sebuah sumber audio output misal: Nokia Express music atau speaker speaker simbadda. setelah itu pasang baterai dan coba dekatkan pemancar kita pada radio radio AM dijamin suara yang kita putar akan tertangkap oleh radio tersebut.

Bila kita ingin Memasukkan Suara kita?????
Cukup pergi kepasar genteng ( " Toko Karunia " Saya tidak promosi ) dan bilang "mbak beli  rangkaian Mic Compressor". Jangan lupa beli Condensator Mic + Baterai 12V nya sekalian... soalnya di rangkaian yang udah jadi itu g ada micnya, cuma lubang dua tempat nyolder micnya...  jadi harus beli sendiri.

Semoga Bermanfaat

ASAL USUL NAMA INDONESIA


Untuk pertama kalinya kata Indonesia muncul di dunia dengan tercetak pada halaman 254 dalam tulisan Logan: Mr. Earl suggests the ethnographical term Indunesian, but rejects it in favour of Malayunesian. I prefer the purely geographical term Indonesia, which is merely a shorter synonym for the Indian Islands or the Indian Archipelago.

Sejak saat itu Logan secara konsisten menggunakan nama "Indonesia" dalam tulisan-tulisan ilmiahnya, dan lambat laun pemakaian istilah ini menyebar di kalangan para ilmuwan bidang etnologi dan geografi. Pada tahun 1884 guru besar etnologi di Universitas Berlin yang bernama Adolf Bastian (1826-1905) menerbitkan buku Indonesien oder die Inseln des Malayischen Archipel sebanyak lima volume, yang memuat hasil penelitiannya ketika mengembara ke tanah air kita tahun 1864 sampai 1880. Buku Bastian inilah yang memopulerkan istilah "Indonesia" di kalangan sarjana Belanda, sehingga sempat timbul anggapan bahwa istilah "Indonesia" itu ciptaan Bastian. Pendapat yang tidak benar itu, antara lain tercantum dalam Encyclopedie van Nederlandsch-Indie tahun 1918. Padahal Bastian mengambil istilah "Indonesia" itu dari tulisan-tulisan Logan.

Orang Indonesia yang mula-mula menggunakan istilah "Indonesia" adalah Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara). Ketika di buang ke negeri Belanda tahun 1913 beliau mendirikan sebuah biro pers dengan nama Indonesische Pers-bureau.

Pada dasawarsa 1920-an, nama "Indonesia" yang merupakan istilah ilmiah dalam etnologi dan geografi itu diambil alih oleh tokoh-tokoh pergerakan kemerdekaan tanah air kita, sehingga nama "Indonesia" akhirnya memiliki makna politis, yaitu identitas suatu bangsa yang memperjuangkan kemerdekaan! Akibatnya pemerintah Belanda mulai curiga dan waspada terhadap pemakaian kata ciptaan Logan itu.


Bung Hatta menegaskan dalam tulisannya, "Negara Indonesia Merdeka yang akan datang (de toekomstige vrije Indonesische staat) mustahil disebut "Hindia Belanda". Juga tidak "Hindia" saja, sebab dapat menimbulkan kekeliruan dengan India yang asli. Bagi kami nama Indonesia menyatakan suatu tujuan politik (een politiek doel), karena melambangkan dan mencita-citakan suatu tanah air di masa depan, dan untuk mewujudkannya tiap orang Indonesia (Indonesier) akan berusaha dengan segala tenaga dan kemampuannya."

Sementara itu, di tanah air Dr. Sutomo mendirikan Indonesische Studie Club pada tahun 1924. Tahun itu juga Perserikatan Komunis Hindia berganti nama menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI). Lalu pada tahun 1925 Jong Islamieten Bond membentuk kepanduan Nationaal Indonesische Padvinderij (Natipij). Itulah tiga organisasi di tanah air yang mula-mula menggunakan nama "Indonesia". Akhirnya nama "Indonesia" dinobatkan sebagai nama tanah air, bangsa dan bahasa kita pada Kerapatan Pemoeda-Pemoedi Indonesia tanggal 28 Oktober 1928, yang kini kita sebut Sumpah Pemuda.

Pada bulan Agustus 1939 tiga orang anggota Volksraad (Dewan Rakyat; DPR zaman Belanda), Muhammad Husni Thamrin, Wiwoho Purbohadidjojo, dan Sutardjo Kartohadikusumo, mengajukan mosi kepada Pemerintah Belanda agar nama "Indonesia" diresmikan sebagai pengganti nama "Nederlandsch-Indie". Tetapi Belanda keras kepala sehingga mosi ini ditolak mentah-mentah.

Dengan jatuhnya tanah air kita ke tangan Jepang pada tanggal 8 Maret 1942, lenyaplah nama "Hindia Belanda" untuk selama-lamanya. Lalu pada tanggal 17 Agustus 1945, atas berkat rahmat Allah Yang Mahakuasa, lahirlah Republik Indonesia.


Sumber : Kaskus