10 Maret 2010

CARA MENANGKAL SANTET DENGAN HUKUM FISIKA

Santet, teluh,sihir atau sejenisnya adalah energi negatif yang mampu merusak kehidupan seseorang berupa terkena penyakit, kehancuran rumah tangga hingga pada sampai kematian.
Salah satu pendapat mengemukakan bahwa santet itu sebenarnya adalah energi. Kenapa dalam kasus santet bisa masuk paku, kalajengking, penggorengan dll, bisa dijelaskan melalui proses materialisasi energi.
Makhluk halus mempunyai energi yang bermuatan negatif (-). Bumipun memiliki muatan negatif (-). Dalam hukum C Coulomb dikatakan bahwa muatan yang senama saling tolak menolak dan muatan tidak senama tarik menarik. Rumusnya:
F = K*(Q1*Q2*) / R^2)
F = gaya tarik menarik
K = konstanta
Q1, Q2 = muatan
R = jarak
Karena makhluk halus dan bumi sama-sama bermuatan negatif, maka mereka tidak akan menyentuh bumi. Selain itu, karena mereka bermuatan negatif, secara fisika bisa ditangkal dengan hukum C Coulomb. Untuk melawan santet dll, bisa dengan "satandalone" (untuknon muslim) dan digabung dengan zikir (untuk muslim).
Beberapa metodenya dengan cara:
1. Tidur di lantai tanpa alas atau dengan alas tidak melebih 15 cm. Dengan posisi seperti ini santet akan kesulitan masuk karena terhalang muatan negatif (-) dari bumi.
2. Membuat alat elektronik yang mampu memancarkan gelombang bermuatan negatif (-). Sayangnya cara ini mempunyai kelemahan tidak bisa membedakan makhluk halus yang baik dan jelek.
3. Melakukan gerakan senam khusus, dengan posisi tapak kaki harus menyentuh bumi.
4. Menanam pohon atau tanaman yang memiliki muatan negatif seperti dadap, pacar air, kelor, bambu kuning dll. Tanaman bermuatan negatif tidak mencengkram terlalu kuat di tanah (bumi). Berlainan dengan tanaman yang bermuatan positif seperti asam, beringin, blimbing, kemuning, randu, dll, yang menarik makhluk halus bahkan dijadikan tempat tinggal karena ada gaya tarik menarik pohon (+) dan makhluk halus (-) sesuai hukum C Coulomb.
Wow, benar-benar pengetahuan baru untukku. Namun entahlah jika mengalami benar-benar bertemu dengan mereka, apakah nalarku sempat berfikir rasional atau ... ???